So, hari minggu yang mendung ini, sambil dengerin Prambors dan baca bukunya Eric Schhmidt (CEO Google) bareng Jared Cohen, the new digital age, jadi mikir2 lagi, ada temen yang nanya.
“Rib, abis lulusan nih lu kerja dimana bro?”
“OPPO smartphone cuy.”
“Ohh, OPPO yang ada logonya di acaranya X Factor itu kan?”
“Gag tau bro (sambil mikir, acara X Factor tuh acara TV yang mana sih??), TV di kostan buat nonton movie aja, gag pernah liat acara2 lain.”
“Ehmm, itu perusahaan China kan ya Rib?”
“Yep, China punya itu OPPO.”
“Lha, gag ambil kerja di XL gitu, ato P&G kmaren, ato lu ngedaftar di tempat lain kayaknya bisa lah.”
“Hmmmmmm.”

Well, this blog post, specially to answer my friend question, haha.
Pertanyaan pertama, mengapa perusahaan smartphone?
Perusahaan smartphone (teknologi) benar-benar menarik belakangan ini, mereka punya profit margin yang gede (kamu harus googling harga modal satu smarthone itu berapa, males googling, nih linknya https://komputertrik.wordpress.com/2014/09/23/iphone-dijual-apple-dengan-laba-200-persen-dari-harga-pokok-atau-untung-5-juta-per-buah/), sehingga lebih banyak dana yang bisa di-spend ke berbagai bidang, termasuk salary employee, marketing, riset, dan berbagai hal lainnya. Serta tekno company growth ratenya gila2an banget dari tahun ke tahun, marketnya gede, playernya belum banyak (mayoritas global), karena entry barriernya cukup tinggi, jadi kecil kemungkinan akan muncul player2 baru kedepannya dengan jumlah yang begitu banyak, apalagi player lokal. Sementara marketnya fresh banget, dengan begitu banyak iklan dimana-mana, demand masyarakat untuk memiliki produk tekno tinggi banget, belum lagi media yang terus menerus mempublikasikan segala macam produk tekno, keuntungannya, dan trendnya.
Pertanyaan kedua, mengapa perusahaan China?
Setahun ato 2 tahun yang lalu deh kayaknya, pernah baca buku judulnya China’s Megatrend, ditulis oleh John Naisbitt, dia sudah nulis tentang trend dunia sejak 1980, dan memprediksi dengan tepat trend-trend besar dunia, ekonomi Amerika, trend multinational company, trend teknologi dan yang terbaru buku China’s megatrend. Buku ini benar-benar menarik, dengan jujur buku ini memberikan analisis mendalam mengenai apa yang terjadi di China, tipikal orang-orangnya, dan bagaimana prediksi China kedepannya.
Dan menurut saya, prediksinya mengenai China sangat menjanjikan, ada begitu banyak kesempatan dan perubahan yang terjadi di sekitar apapun yang bernama China.
Kemudian mengingat kebiasaan aneh saya, untuk masuk ke hal-hal baru dimana perubahan sedang terjadi, dan ketika setiap orang masih melihatnya dengan aneh dan penuh tanda tanya, serta tidak sedikit mencemooh.
Contohnya:
SMP dulu, saya udah aktif belajar di dunia teknologi, saya menginvestasikan waktu saya belajar dibidang ini, ikut lomba programming (tingkat SMA), bongkar pasang PC, belajar ngoding Turbo Pascal, dimana teman-teman saya melihat dengan aneh, ngapain ngurusin kotak kecil berlayar aneh yang gag jelas fungsinya apaan? Hal ini gag populer sama sekali tahun 2006-an. Sekarang? Hmm.
SMA, lanjut di koding, plus belajar bahasa Inggris, saya investasikan waktu bertahun-tahun di SMA buat belajar komunikasi dan debat bahasa Inggris. Teman lainnya, ya elah bro, bahasa Inggris belajar seadaanya aja, buat lulusan, gag dipake juga itu bahasa, orang pake bahasa Indonesia semua. Hal ini gag populer sama sekali tahun 2010-an. Sekarang??? Behhh, liat aja betapa ramenya tempat kursus bahasa Inggris.
Kuliah, saya ambil belajar IT, tanpa milih jurusan lainnya, tanpa mikir mau jurusan lainnya. Jurusan ini belum populer tahun 2011. Sekarang??? Masih belum populer deh kayaknya, apa udah populer ya, dah lama gag ngobrol sama anak SMA, hehe.
Sambil kuliah ikut belajar ekstra digital business, digital platform, digital marketing. Saya invest waktu 3 tahun buat mempelajari hal ini. Sekarang??? Dimana-mana jadi bahasan topik ini, tiba-tiba semua orang pengen tahu, pengen belajar, pengen cari orang yang ngerti. Saya? Dah ngerti lah dikit-dikit, kan udah belajar selama 3 tahun.
Dan sekarang, saya memilih untuk mencoba invest waktu saya untuk belajar disini, di perusahaan China, manager saya China tulen, budaya perusahaan budaya China, bahasa utamanya Mandarin, English bahasa kedua dan bahasa Indonesia hanya dipake oleh sesama staff Indonesia.
Sama seperti hal-hal sebelumnya, ini bukan hal yang menarik SAAT INI, belum MAINSTREAM kalo bahasa kerennya. Tapi saya punya kepercayaan (atas dasar kalkulasi logis yang terbukti beberapa kali, serta dilengkapi oleh pendapat para ahli, yang jumlahnya cukup banyak) bahwa hal ini akan jadi trend beberapa tahun lagi (at least di Indonesia). Dan saat ini jadi trend, saya sudah cukup mengerti, toh saya udah nyemplung duluan, toh saya udah belajar duluan, dan saya punya keuntungan beberapa waktu lebih awal dibandingkan orang lainnya.
Sama seperti saat ini saya mempunyai keuntungan fasih berbahasa Inggris, keuntungan mengerti teknologi di tahapan yang cukup tinggi, keuntungan paham digital business dan marketing, dibandingkan orang lain rata-rata seumuran saya. Dan keuntungan ini ternyata cukup signifikan untuk membawa berbagai kesempatan baru yang menarik dalam kehidupan saya.
Because in the end of the day, I’m just a simple learner, I wanna learn so much important things in my life, achieve several good things in my way and meet some great people along the way.
I hope this simple blog post could answer your question, my friend š
Pingback:
Hilmiae
Untuk posisi MT Interviewnya full english?
Pertanyaan nya apa aja kalau boleh tahu?
Tahapan tes apa saja?
Pingback:
Pingback:
robert
Thank you atas info nya pak.
oppo ad kntr/dealer d pluit jakut y? soalny saya dpt intrvw posisi d pluit.
Ahmad Arib
no idea ko Robert, terakhir kantorku di Jaksel, Gatot Subroto
robert
pak, dr pengalaman bpk bekerja di oppo gmn work life ny y klo bole tau? thx
Ahmad Arib
work lifenya oke, karena saya di brand, jadi banyak keluar kantornya, gag di kantor mulu.
Jam kantor oke, liburan oke, cuti oke.
Gaji di posisi saya waktu itu oke, dengan posisi pekerjaan yang saya ambil dibandingkan perusahaan dan pekerjaan sejenis.
Walau memang saya tidak ambil kesempatan untuk jadi fulltime employee nya setelah 5 bulan (harusnya 3 bulan kerja langsung jadi Fulltime employee) karena udah keburu sekolah duluan ko Robert.
robert
pagi, klo posisi hrd expart di oppo itu job desk ap y? work life d oppo gmn? n test interview nya bahasa apa? thank you
Ahmad Arib
wah, kurang tau saya ko robert, bisa ditanyakan langsung saja ke yang hiringnya, saya di bagian brand waktu itu, tidak tahu menahu bagian hrd nya
Risma
Halo! Saya mau tanya untuk interview oppo apakah full b.inggris? Tolong dibalas. Thank you.
Ahmad Arib
b.indo, sama Inggris juga, tergantung posisi yg di apply apaan
Yohanes
Boongan dah ini website ama broadcast, kemarin saya ajuin proposal sampe ngeline katanya mau direview ga ada jawaban juga. nipu2 doang mah ini
admin
https://ahmadarib.com/proposal-seperti-apa-yang-biasanya-diterima-oleh-perusahaan.html
You don’t get it doesn’t mean I lie
noza
Assalamu’alaikum , mau nanya , yang masalah pengajuan proposal itu kapan terakhir di kumpul ya?
Novita
Assalamualaikum mas Arib,
Kemarin saya dapat informasi mengenai “OPPO Smartphone lagi spending budget buat branding ke Universitas-Universitas di Indonesia”. Based on information saya sudah kirimkan proposal event kampus kami dan posternya ke email mas Arib yang tertera di blog ini. Mohon bantuannya untuk direview ya mas Arib kami tunggu follow up berikutnya.
Terima kasih atas bantuan dan kerja samanya š
Cheers!
Novita
Dwi
Selamat malam mas, saya mendapatkan info ini, apakah benar? Karena broadcast message skrg kebanyakan adalah hoax. Saya hendak memastikan. Tolong direspon ya. Terima kasih.
Hi guys, kalo kalian di kampus lagi mau bkin event, workshop, pameran, seminar atau lomba dan butuh sponsor.
Bisa kirim proposal ke saya ya, OPPO Smartphone lagi spending budget buat branding ke Universitas-Universitas di Indonesia, ini buat seluruh Indonesia ya saya terima proposalnya, dan untuk semua tema acara atau kegiatan akan kita review nanti, yg penting ada di kampus atau diadakan oleh kampus.
Email proposalnya ke mail@ahmadarib.com
Atau kirim hard copynya ke
Ahmad Arib Alfarisy
Campus Communication
PT. Indonesia OPPO Elektronik
Menara Jamsostek lt. 13, Jl. Gatot Subroto no.38, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12710.
Setiap proposal akan saya review & jawab bagaimana keputusannya apakah diterima atau tidak. Dan bagaimana mekanisme sponsorshipnya jika diterima.
Bentuk sponsorship bisa berupa cash support, coverage media afiliasi OPPO, coverage social media OPPO, gift OPPO smartphone, dll.
Please share ke teman2 dan grup2 kalian juga ya, siapa tahu ada yg lg pusing mikir sponsorship buat acaranya, hehe.
Yohanes
Mas arib, tolong dicek permohonan kerjasama saya dengan Oppo untuk acara Jambi National Economic Conference 2015, sudah saya kirim ke email dan message ke fb.
Trims